iPhone XR Belum Kantongi Sertifikasi dari Postel AS

Jakarta, CNN Indonesia -- Apple secara resmi mengumumkan kemunculan tiga iPhone terbarunya pada 12 September silam. Namun, keran pemasaran justru dilakukan berbeda, pemasaran iPhone XS dan XS Max dibuka sejak pekan lalu dan pre-order sejak 14 September.

Khusus untuk varian iPhone XR, Applu memastikan baru membuka pemesanan pada 28 Oktober mendatang. Sementara pemesanan aka dibuka pada 19 Oktober, atau sebulan lebih lambat dibandingkan dua tipe lainnya.

Keterlambatan ini memicu pertanyaan soal upaya serius Apple yang menyatakan ingin menjangkau pasar yang lebih luas, bukan sebatas pengguna premium.

Mengutip Inquisitr, iPhone XR diketahui jadi satu-satunya perangkat baru besutan Apple yang belum mengantongi sertifikat dari Komisi Komunikasi Federal (Federal Communication Commision/ FCC). Otomatis perangkat ini belum bisa didistribusikan secara resmi oleh Apple.

"iPhone XR belum mengantongi sertifikat seperti yang disyaratkan oleh FCC. iPhone XR belum, dan mungkin tidak akan dijual atau dipasarkan sampai proses sertifikasi rampung," tulis laman Apple yang memuat produk iPhone XR seperti mengutip Inquisitr.

Laporan yang dihimpun Phone Arena menengarai proses panjang sertifikasi iPhone XR lantaran pilihan Apple untuk mengganti desain layar 'poni' (notch) dengan LCD, bukan liquid retina seperti yang diusung iPhone XS dan XS Max.

Kemungkinan perbedaan material layar ini juga berpengaruh pada fungsi 3D touch yang disebut Apple akan diboyong untuk perangkat iPhone murah.

Seperti iPhone versi murah sebelumnya, iPhone XR juga hadir dalam pilihan warna-warni mencolok. Meski demikian, Apple menyebut ponsel ini tetap memakai prosesor A12 bionic dan fitur keamanan FaceID seperti halnya iPhone XS dan XS Max.

iPhone XR hadir dengan layar LCD berukuran 6,1 inci dan kamera tunggal di bagian belakang. Meski diklaim murah, nyatanya Apple tak benar-benar membanderol iPhone XR dengan harga yang ramah di kantong, yakni mulai dari US$749 untuk tipe 64 GB. (evn)