Pembicaraan itu dilakukan untuk membahas langkah-langkah mengurangi penyebaran berita tidak benar atau hoaks yang kerap menyebar atau viral melalui aplikasi pesan instan WhatsApp. Upaya pembatasan penyebaran hoaks melalui WhatsApp menjadi perhatian global.
"World Global Influencer Leader dari empat negara melakukan pembahasan dengan pihak WhatsApp untuk mewujudkan langkah pengurangan penyebaran hoaks. Dalam pembahasan itu, Indonesia diwakili oleh Menteri Kominfo Rudiantara," tulis kementerian dalam rilisnya yang diterima CNBC Indonesia, Selasa.
Langkah yang diambil layanan pesan milik Facebook itu adalah dengan membatasi jumlah forward sebuah pesan menjadi hanya lima kali. Pembahasan tersebut telah dibahas sejak kuartal ketiga tahun lalu sementara beta test fiturnya dilakukan sejak dua bulan terakhir.
 Foto: REUTERS/Dado Ruvic |
Fitur pembatasan forward atau penerusan pesan melalui WhatsApp akan mulai berlaku efektif pada tanggal 21 Januari 2019 waktu Los Angeles atau tanggal 22 Januari 2019 pukul 12.00 WIB.
Pembatasan jumlah forward pesan pada aplikasi WhatsApp baru berlaku untuk pengguna OS Android sementara fitur untuk iOS sedang dalam proses pengembangan.
"Menteri Kominfo Rudiantara mengapresiasi langkah WhatsApp untuk mengurangi penyebaran konten negatif di platform pesan instan itu," tulis Kementerian Kominfo.
Awalnya, WhatsApp mengujicobakan kebijakan ini di India pada Juli tahun lalu sekaligus menghapus tombol pintas forward di samping pesan media. Hal itu dilakukan setelah serangkaian insiden kekerasan yang berbuntut pembunuhan yang dipicu oleh pesan palsu di media sosial atau hoaks terjadi di India.
Sebelum langkah ini resmi diterapkan di seluruh dunia, seorang pengguna WhatsApp dapat meneruskan sebuah pesan kepada 20 individu atau grup.
(tas) Baca lengkap https://www.cnbcindonesia.com/fintech/20190122135617-37-51790/rudiantara-bertemu-petinggi-whatsapp-ada-apaBagikan Berita Ini
0 Response to "Rudiantara Bertemu Petinggi WhatsApp, Ada Apa? - CNBC Indonesia"
Post a Comment