Galaxy Fold memiliki "faktor bentuk yang menarik yang hanya dapat diberikan oleh teknologi OLED Samsung," tulis analis Goldman Sachs Rod Hall kepada klien dalam sebuah catatan pada Rabu (20/2/2019.
"Jika faktor bentuk itu memicu minat konsumen, kami mengira Samsung akan menunda akses teknologi bagi Apple. Kami melihat ini sebagai potensi masalah bagi Apple tahun ini meskipun kurangnya perangkat pada saat ini mendorong kami untuk mengambil keputusan."
Gadget terbaru dari Samsung adalah ponsel pintar yang dapat dilipat. Pada Rabu, Samsung mengatakan perangkat dapat dengan mudah masuk ke tangan pengguna seperti telepon tradisional tetapi dapat memperluas ke ukuran tablet untuk menonton video. Ponsel ini harga yang lumayan yaitu hampir US$2.000 (Rp 28 juta).
 Foto: Galaxy Lipat baru Samsung yang menampilkan Infinity Flex Display 7,3 inci pertama di dunia yang bekerja dengan jaringan 5G generasi berikutnya terlihat pada gambar ini yang dirilis di San Francisco, California, 20 Februari 2019 di Amerika Serikat. (Samsung/Via Reuters) |
Samsung langkah berani dengan meluncurkan ponsel mahal ketika konsumen sudah mulai jenuh dan menunda pembelian ponsel baru. Apple sudah merasakan hal ini ketika ponsel terbarunya yang di kisaran US$1.000 unit tidak terlalu diminati konsumen kelas atas.
"Seperti halnya dengan perangkat RAZR Motorola yang sangat populer di era featurephone, kami melihat layar yang dapat dilipat sebagai faktor bentuk yang menarik," tambah Hall.
"Kami melihat ini sebagai tantangan bagi Apple, di mana mereka tidak memiliki akses ke teknologi OLED fleksibel yang penting yang kami percaya Samsung memiliki dan setidaknya dua tahun akan memimpin bisnis dislay dibandingkan kompetitornya."Saham Apple sedikit berubah selama 12 bulan terakhir. Saham ini naik 9% tahun ini tetapi masih mengikuti pasar secara keseluruhan.
Samsung pertama kali mengumumkan prototipe Galaxy Fold pada November 2018, ketika perusahaan berjanji untuk membawa perangkat tersebut ke pasar dengan "segera." Galaxy Fold beroperasi pada versi Google Android yang secara otomatis dapat menyesuaikan untuk mode tablet dan ponsel.
Saham Samsung naik lebih dari 20% pada 2019, membalikan penurunan lebih dari 20% pada 2018.
Saksikan video tentang persaingan ponsel di pasar global di bawah ini:
(roy/roy)
Baca lengkap https://www.cnbcindonesia.com/fintech/20190222190401-37-57219/goldman-samsung-galaxy-fold-bakal-jadi-sandungan-bagi-appleBagikan Berita Ini
0 Response to "Goldman: Samsung Galaxy Fold Bakal Jadi Sandungan Bagi Apple - CNBC Indonesia"
Post a Comment