Search This Blog

Microsoft Tutup Semua Toko Offline di Seluruh Dunia - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Microsoft, perusahaan milik Bill Gates, pada Jumat (26/6/2020) memutuskan menutup semua toko offline dan fokus pada toko online. Microsoft hanya menyisakan empat toko saja dan mengubahnya menjadi "experience centers/pusat pengalaman."

Artinya selama pandemi corona (covid-19) Microsoft sudah menutup 80 toko dan tidak akan membukanya kembali ketika raksasa teknologi memasuki "pendekatan baru terhadap ritel," tulis pernyataan dari Microsoft yang dikutip dari AFP.

"Microsoft akan terus berinvestasi di etalase digitalnya di Microsoft.com, dan menyimpannya di Xbox dan Windows," sebut pernyataan itu.


Empat lokasi yang akan menjadi Experience Centeres Microsoft adalah di London, New York, Sydney dan di kantor pusat perusahaan Redmond, Washington.

Anggota tim ritel akan "melayani pelanggan dari fasilitas korporat Microsoft dan secara jarak jauh menyediakan penjualan, pelatihan, dan dukungan," kata perusahaan itu.

Microsoft mengatakan akan menyiapkan $ 450 juta untuk menutup biaya penutupan toko di sejumlah lokasi. Tidak disebutkan jumlah karyawan yang akan terkena dampak penutupan ini.

"Penjualan kami telah tumbuh secara online karena portofolio produk kami telah berevolusi menjadi sebagian besar penawaran digital, dan tim kami yang berbakat telah terbukti berhasil melayani pelanggan di luar lokasi fisik mana pun," kata wakil presiden perusahaan Microsoft David Porter.

Microsoft dalam beberapa tahun terakhir lebih mengandalkan layanannya seperti komputasi awan, dengan lokasi ritel berfokus pada tablet dan laptop Surface serta gim gaming Xbox. Tetapi toko fisik gagal mendapatkan momentum saingan Apple.

Analis teknologi independen, Neil Cybart, mengatakan penutupan itu karena "bisnis Surface semakin kehilangan momentum di ruang konsumen."

Dampak pandemi belum tercermin dalam hasil keuangan Microsoft. Ini membukukan laba bersih $ 10,8 miliar dari Januari hingga Maret, naik 22 persen tahun-ke-tahun, dengan omset $ 35 miliar.

Meskipun terdapat penundaan produksi untuk kisaran Permukaannya, grup ini percaya bahwa ia berada dalam posisi yang baik untuk menghadapi krisis, terutama berkat ledakan komputasi awan.

Dalam era jarak sosial, Microsoft juga dapat mengandalkan perangkat lunak dan layanan teleworking, jarak dan pendidikan.

Namun, itu baru saja menutup platform streaming video game Mixer, meninggalkan lapangan terbuka untuk raksasa industri Twitch, yang dimiliki oleh Amazon, dan dua saingannya, YouTube Gaming dan Facebook Gaming.

Saksikan video terkait di bawah ini:


(hps/hps)

Let's block ads! (Why?)

Baca lengkap https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMib2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL3RlY2gvMjAyMDA2MjcxMTU0MDktMzctMTY4NDczL21pY3Jvc29mdC10dXR1cC1zZW11YS10b2tvLW9mZmxpbmUtZGktc2VsdXJ1aC1kdW5pYdIBAA?oc=5

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Microsoft Tutup Semua Toko Offline di Seluruh Dunia - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.