Search This Blog

Kembali Pulih, Permintaan Smartphone Indonesia Diprediksi Tembus 44 Juta Unit - Selular.ID

Selular.ID – Setelah dua tahun terakhir terdampak oleh Covid-19, Lembaga riset IDC memperkirakan pasar ponsel pintar Indonesia akan mencatat pertumbuhan pada tahun 2022.

Lembaga riset yang berbasis di Massachusetts, AS itu mengatakan bahwa pasokan smartphone di Tanah Air secara bertahap membaik, setelah membukukan kenaikan di sepanjang 2021 meskipun pada kuartal keempat sempat melemah.

Pengiriman diharapkan meningkat 8 persen tahun-ke-tahun menjadi 44 juta unit, naik 11 persen dibandingkan 2021 sebesar 40,9 juta unit, IDC melaporkan.

Senada dengan IDC, Counterpoint Research juga mematok pertumbuhan tahunan sebesar 5 persen tanpa mengungkapkan jumlah unit, menyatakan model yang kompatibel dengan 5G menyumbang 11 persen dari pengiriman.

Data IDC menunjukkan pengiriman Q4 turun 12,8 persen tahun-ke-tahun menjadi 10,3 juta unit, dengan lima vendor teratas semuanya membukukan penurunan dua digit.

Samsung memperoleh pangsa pasar karena penurunan kinerja Oppo dan Vivo. Raksasa smartphone itu pindah dari kelima pada Q4 2020 ke posisi ketiga dengan pangsa 18,9 persen, di belakang Oppo dengan 20 persen di Vivo dengan 19,6 persen.

IDC menyatakan Samsung Galaxy Z Fold 3 membantu vendor mendominasi di segmen ultra-premium ($ 1.600-plus).

Vanessa Aurelia, analis pasar asosiasi di IDC Indonesia, memperingatkan perubahan yang tertunda dalam peraturan konten lokal menciptakan ketidakpastian untuk model kelas atas vendor, yang mungkin terkena aturan yang lebih ketat.

Para vendor smartphone diprediksi akan mulai menambah stok sebelum memasuki masa Ramadhan, dan mempersiapkan diri menghadapi perubahan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta bersiap menghadapi kenaikan pajak penghasilan (PPN) yang akan diterapkan mulai April 2022.

“Meskipun sebagian besar vendor smartphone telah mempersiapkan diri untuk menghadapi peningkatan TKDN, masih ada ketidakpastian untuk lini produk high-end mereka yang mungkin akan diatur lebih ketat. Ada kemungkinan distributor smartphone akan menumpuk stok sebelum pajak dinaikkan dari 10% ke 11%” ujar Vanessa.

Di sisi lain, merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 yang rampung pada Januari 2022, diperkirakan akan mempercepat perkembangan jaringan 4G dan 5G di Indonesia, tambah Vanessa.

Dalam laporan sebelumnya, IDC mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi sekitar 50 juta smartphone terjual setiap tahunnya. Permintaan ponsel di pasar dalam negeri sempat melemah, pasca kebijakan TKDN yang diberlakukan pemerintah, yakni kurun 2015 – 2017.

Namun dua tahun berikutnya, yaitu 2018 – 2019, pasar kembali pulih. Tumbuh dua digit seperti tahun-tahun sebelumnya. Sayangnya tren pertumbuhan itu terhenti, pasca meruyaknya pandemi covid-19 di Indonesia pada awal 2020.

Kini seiring dengan semakin membaiknya penanganan covid-19, Indonesia mulai bersiap memasuki endemi. Hal itu diharapkan akan kembali memulihkan perekonomian masyarakat. Sehingga permintaan terhadap smartphone bakal kembali meningkat.

Adblock test (Why?)

Baca lengkap https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiaGh0dHBzOi8vc2VsdWxhci5pZC8yMDIyLzAzL2tlbWJhbGktcHVsaWgtcGVybWludGFhbi1zbWFydHBob25lLWluZG9uZXNpYS1kaXByZWRpa3NpLXRlbWJ1cy00NC1qdXRhLXVuaXQv0gFsaHR0cHM6Ly9zZWx1bGFyLmlkLzIwMjIvMDMva2VtYmFsaS1wdWxpaC1wZXJtaW50YWFuLXNtYXJ0cGhvbmUtaW5kb25lc2lhLWRpcHJlZGlrc2ktdGVtYnVzLTQ0LWp1dGEtdW5pdC9hbXAv?oc=5

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kembali Pulih, Permintaan Smartphone Indonesia Diprediksi Tembus 44 Juta Unit - Selular.ID"

Post a Comment

Powered by Blogger.