Search This Blog

Cara Huawei Lawan Trump: Peternakan Babi Hingga Mobil Listrik - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Lengsernya Donald Trump dari kursi Presiden AS ternyata tak membuat Huawei bernapas lega. Sebab raksasa China itu masih berada di entity list dan bisnis smartphone tetap merana.

Sejak 2019, Huawei harus masuk mendapatkan sanksi dari pemerintah AS. Mereka menilai jika Huawei sebagai ancaman bagi keamanan nasional negara.

Masuknya Huawei ke daftar hitam itu membuat perusahaan kesulitan mendapatkan microchip. Selain itu bisnis 5G nya juga tersendat karena sejumlah negara termasuk Inggris takut akan keamanan nasional.


Namun Huawei tak patah semangat. Perusahaan mulai memutar otak untuk tetap bertahan dengan memulai bisnis baru.

Huawei nampaknya tak akan bergantung pada penjualan ponselnya, ungkap Pendiri dan Kepala Eksekutif Huawei, Ren Zhengfei. Perusahaan akan melebarkan bisnisnya ke produk lain yakni televisi, komputer dan tablet.

Selain itu produsen smartphone itu juga melirik bisnis mobil listrik. Kabarnya Huawei sedang dalam tahap pembicaraan dengan sejumlah pembuat mobil termasuk Changan Automobile.

Berikut sejumlah bisnis baru Huawei untuk bertahan dari sanksi Trump, dirangkum CNBC Indonesia dari berbagai sumber, Sabtu (27/2/2021).

Peternakan Babi

Huawei dengan kemampuan teknologi melirik peternakan babi jadi bisnis selanjutnya. Negara China sendiri merupakan industri peternakan dan rumah untuk babi terbesar di dunia.

Menggunakan teknologi AI, dikatakan dapat membantu mendeteksi penyakit dan melakukan pelacakan untuk babi. Teknologi face recognition (pengenalan wajah) juga bisa mengidentifikasi hewan tersebut dan monitor berat badan, diet serta olahraga hewan itu dimonitor menggunakan teknologi lainnya.

Juru bicara perusahaan mengungkapkan peternakan babi jadi cara revitalisasi sejumlah industri tradisional dan teknologi informasi.

Penambangan Batu Bara dan Data

Beberapa waktu lalu Ren Zhengfei mengatakan telah ada laboratorium inovasi penambangan yang terletak di Provinsi Shanxi Utara China. Ren ingin adanya pengembangan teknologi untuk pertambangan dan membuat pekerja lebih sedikit, keamanan dan lebih efisien.

Selain itu Ren mengatakan teknologi nya memungkinankan penambang batu bara menggunakan jas dan dasi di tempat kerjanya.

Mobil Listrik

Laporan dari empat orang sumber mengatakan jika Huawei Technologies berencana membuat mobil listrik dengan merek sendiri. Beberapa modelnya diharapkan dapat diluncurkan tahun ini.

Dalam laporan disebutkan perusahaan sedan dalam pembicaraan dengan pembuat mobil termasuk Changan Automobile milik negara agar dapat membuat kendaraan listrik (EV).

Sumber lainnya mengungkapkan jika Huawei tengah berdiskusi dengan BluePark New Energy Technologies dari BAIC Group untuk dapat memproduksi mobil listrik.

Sementara tiga sumber menyatakan jika Huawei telah merancang EV dalam internalnya juga mendekati pemasok agar proyek tersebut bisa lancar awal tahun ini.

Kabarnya Kepala Grup Bisnis Konsumen Huawei, Richard Yu mengalihkan fokusnya pada EV. Mobil Listrik ini akan menargetkan segmen pasar massal.

Changan menolak berkomentar sementara BAIC BluePark tidak menanggapi permintaan komentar. Sedangkan seorang juru bicara Huawei membantah kabar itu namu mengatakan jika lewat teknologi informasi dan komunikasi perusahaan punya tujuan jadi penyedia komponen yang berorientasi pada mobil digital dan baru.

"Huawei bukanlah produsen mobil. Namun melalui TIK (teknologi informasi dan komunikasi), kami bertujuan untuk menjadi penyedia komponen yang berorientasi pada mobil digital dan baru, memungkinkan OEM mobil (pabrikan peralatan asli) untuk membuat kendaraan yang lebih baik," ungkapnya.


[Gambas:Video CNBC]

(roy/roy)

Let's block ads! (Why?)

Baca lengkap https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL3RlY2gvMjAyMTAyMjcxNTI1MjQtMzctMjI2NjI3L2NhcmEtaHVhd2VpLWxhd2FuLXRydW1wLXBldGVybmFrYW4tYmFiaS1oaW5nZ2EtbW9iaWwtbGlzdHJpa9IBAA?oc=5

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cara Huawei Lawan Trump: Peternakan Babi Hingga Mobil Listrik - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.